Senin, 12 November 2007

Neraka dan Surga Terletak Di Titik O Kilometer

Jika mereka memang bersalah kepada Allah hendaknya kamu jangan menghukum mereka tapi biarkan Tuhan Allahmu yang akan menghukumya...


kutipan kalimat yang mengingatkan saya di masa anak-anak dimana saya pernah membacanya secarik kalimat nan’ bijak yang tertuang di dalam kisah religius. tingkat pemahaman untuk anak-anak. Kalimat sederhana yang pertama kali saya tau lewat guru saya waktu kira kira masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 lah, sebuah kata yang ringan dan mudah di pahami dan gampang diinggat tentunya, kenapa tidak? karena sampai saat ini hampir selama 20 tahunan pun saya tidak pernah melupakannya dan selalu inggat kalimat tersebut.

Waktu 20 tahun yang lalu seorang teman sebangku saya sempat bertanya kepada guru agama saya, kenapa harus ada agama, beda beda pula dan apa Tuhan juga yang menciptakan dan menamai agama itu ?

Dengan bijaksana guru saya menjawab ”jadi begini agama Nang’(maksudnya Lanang) Agama itu di ciptakan untuk membatasi dan mengatur manusia agar berbuat baik dan berjalan sesuai yang di harapkan Tuhan, dan berbeda-beda tersebut karena manusia mempunyai pemikiran yang beda-beda pula” sekarang sudah paham kan Nang’

Ada pertanyaan lain” Kata bu guru.

Lalu teman saya mengajukan protes ”loh kog pertanyaan terakir saya tidak di jawab Bu” protes temen saya.

Dengan senyum ragu ibu guru tadi menjawab ”,Nang’ waktu ibu sudah habis besok saja ibu jawab karena ibu harus segera mengajar di kelas 5

Selamat siang anak-anak sampai ketemu selasa depan ya”, Jawab ibu kepada murid-murid kelas 2.

Dasar anak-anak pertanyan yang belum sempat terjawab itupun berlalu dan sang guru pun tidak pernah lagi membahas utang pertanyan tersebut, ada 2 alasan kanapa jawaban tersebut tidak terjawab waktu itu, mungkin karena dia tidak tau jawabanya apa dia tidak berhak menjawab karena tidak sesuai kurikulum waktu itu.


Kitab Suci sebuah kitab yang berisi pedoman yang berbentuk cerita dan kejadian yang menjadi keyakina kita sesuai agama masing-masing. Sebuah pedoman lama yang telah di tafsirkan dan ditulis ulang oleh manusia untuk mengatur tingkah laku manusia sendiri, sebuah pedoman yang mengandung nilai-nilai batasan untuk tidak dilanggar sekalipun dengan menjabarkan akibat dari pelanggaran tersebut sepertihalnya kita mengenal neraka yang diyakini sebagi tempat terlakanat dan panas.

Surga dan Neraka adalah kata yang mengandung unsur keterangan kata tempat, kata tempat yang membuat sebagian orang merasa bingung apakah sebuah kayalan ataupun suatu tempat benar-benar ada. Jika itu sebagai khayalan berarti kita nggak akan pusing-pusing mencarinya toh jika ada alamatnya bisa dipastikan tidak akan ketemu bila kita mencarinya namaya juga tempat kayalan sepertihalnya dreamland, tapi kalo kita yakin surga dan neraka itu memang ada berati kita meyakini kalo itu sebuah tempat. Suatu tempat yang hendak kita tuju tanpa kita tau alamat yang jelas untuk keduanya. Mungkin jika alamatnya jelas dan juga letaknya maka ilmuwan-ilmuwan handal akan berlomba menciptakan sebuah teori-teori ilmiah untuk menciptakan alat transportasi menuju ke sana yang pastinya bila berhasil dan di buat tiket seperti halnya Jumbojet pertama buatan Singapore Airlines melalui lelang dipastikan penjualan rute paling laris adalah rute menuju surga, dan bisa jadi akan ada pembagian kelas ekonomi, bisnis sampai eksekutif, entah tiket emas, penumpang pertama usia termuda, usia tertua atau kategori apapun untuk menaikan harga penjualan.. Ya itulah tempat nyata yang telah menjadi kayalan bagi manusia yang meyakini sendiri, mungkin juga kayalan itu akan terwujud namaya juga manusia.


Semua agama sudah dipastikan mengajarkan kebaikan, dengan maksud umat manusia yang menyakini ajaranya akan selalu berbuat kebaikan agar terciptanya kedamaian di antara sesamanya mungkin sederhananya seperti itu. Konon katanya surga tempatnya sangat sejuk dan damai hanya ada keindahan di sana tidak yang lain. Tetapi banyak juga orang berangapan surga tak lain adalah bumi yang selama ini menjadi tempat kita berpijak, karena beralasan yang menciptakan surga itu kita sendiri itulah yang dinamakan surga duniawi namum untuk mencapai surga yang pakai ”wi” ada di dalam hati kita. Bila kita mempunyai hati yang selalu di selimuti kedamaian, ketentraman dalam menjalani kehidupan ini mungkin itulah sesungguhnya sebuah surga. Ya mungkin semuanya hanya omong kosong yang sulit diwujudkan. Orang yang masuk surga adalah orang baik dan orang yang masuk neraka adalah orang jahat. Ada dua istilah kata ”Orang yang merasa baik ataupun orang yang merasa jahat”. jika kita masih bersifat ”merasa” berarti itu adalah penilaian kita terhadap dirikita sendiri, tentunya penilaian subyektif. sebaliknya orang yang ”merasa” jahat adalah orang yang selalu inggat dan menyadari perbuatan jahat. Orang baik merasa selau benar dan orang jahat adalah musuhnya, dia selalu berjalan atas nama kebenaran. Logikanya orang yang mempunyai intensitas tinggi dalam menjalankan ibadah dan mendalami semua ujaran-ajaran agama, kitabsuci atau apapun adalah orang baik dan sebaliknya orang yang tidak pernah menjalankan semua itu ataupun jauh dari kesan beragama di pastikan orang yang jahat. sudah menjadi kodrat orang yang baik selalu benar dan orang jahat selalu salah.

Apakah memang kenyataannya seperti itu ?



Tidak ada komentar: